Selasa, 21 Februari 2017

PENGUKURAN PERUBAHAN TEKNOLOGI




MAKALAH EKONOMI PRODUKSI
PENGUKURAN PERUBAHAN TEKNOLOGI
DI SUSUN OLEH  :  KELOMPOK  V
NAMA :         IRWANTO SITUMORANG
JOHANNA SIBURIAN
KHAIRUL NISA
MILA ROSALINA SIREGAR
NOVITA SITANGGANG
                                   
KELAS : B REGULER
PENDIDIKAN EKONOMI


 




UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015





KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatNyalah maka kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu. Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas diucakan kepada Tuhan, yang karena bimbinganNya maka kami bisa menyelesaikan tugas makalah Ekonomi Produksi yang berjudul “ PENGUKURAN PERUBAHAN TEKNOLOGI” Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.  Akhir kata kami ucapkan terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

Medan, 7 April 2015










DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….………ii
PENDAHULUAN
PENGUKURAN PERUBAHAN TEKNOLOGI
A.    Total Hubungan Input – Output…………………………………….…….……….…1
B.     Metode pengukuran Perubahan Teknologi…………………………………….….….2
C.     Pengukuran Perubahan Teknologi Output Jamak……………………………...……..3
D.    Kesimpulan…………………………………………………………………..………..4
E.     Daftar Pustaka………………………………………………………………...….….. 5













PENGUKURAN PERUBAHAN TEKNOLOGI
PENDAHULUAN
Teknologi adalah konsep capital yang menunjukan bangian dari teknologi yang dapat diaplikasikan dalam proses produksi. Teknologi melekat pada fungsi produksi yang dapat di ekspresikan sebagai cirri – cirri penting dari fungsi produksi. Fungsi produksi dapat didefenisikan sebagai hubungan teknik antara factor produksi input dengan outputnya, dimana input ditransformasikan menjadi output, tidak termasuk harga.
1.      Pengertian Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi diartikan sebagai perubahan dalam proses produksi yang dihasilkan dari penerapan ilmu pengetahuan terhadap suatu sektor kehidupan social kemasyrakatan. Perubahan dalam sektor produksi ini dapat dinyatakan dalam beberapa cara sesuai dengan level perushaan :
1.      Perubahan melalui perbaikan metode penggunaan sumber daya yang sudah ada sehingga menghasilkan tingkat keluaran (output) perunit yang lebih tinggi dari penggunaan masukan (input) per – unitnya, sering disebut sebagai perubahan teknologi tanpa wujud (disembodied technological change)
2.      Perubahan teknplogi dengan perbaikan kualitas masukan, disebut perubahan teknologi berwujud (embodied technological change)
3.      Perubahan teknologi mpengenalan melalui  cara baru dan input baru untuk berproduksi memalui peningkatan kualitas alat dan sarana berproduksi.
Teknologi memiliki suatu hubungan masukan – keluaran dikategorikan ke dalam tiga indikasi :
1.      Perubahan dalam tingkat efisiensi dari teknologi dimana keluaran diperbanyak dengan penggunaan masukan yang tersedia, tetapi hubungan antara perubahan masukan dan tingkat skala kembalian (returns to scale) dirubah.
2.      Perubahan dalam skala kembalian yang diakibatkan oleh modifikasi dari teknologi itu tersendiri.
3.      Perubahan dalam rasio dari kelenturan produksi sebagai akibat dari pengaruh substistusi antara factor masukan yang berbeda (the marginal rate of substitutions).
Fungsi produksi mempunyai 4 (empat) karakteristik :
a.       Efisiensi teknis
b.      Tingkat skala ekonomi
c.       Tingkat intensitas modal mengindikasikan bias teknologi
d.      Tingkat elastisitas substitusi antar factor input.
Brown (1978) mendefenisikan perubahan teknologi dalam arti perubahan dalam ke empat karakteristik di atas sebagai teknologi abstrak  yang kasus fungsi produksi yang melekat.
1.      Perubahan dalam efisiensi dari suatu teknologi dimana output yang dihasilkan dari  satu set input, tetapi hubungan antara input dan tingkat RTS dirubah.
2.      Perubahan dalam RTS sebagai hasil dari modifikasi dari teknologi.
3.      Perubahan dalam tingkat intensitas modal sebagai bias teknologi (labor bias atau capital)
4.      Perubahan dalam rasio elastisitas produksi w.r.t  terhadap factor produksi yang berbeda dengan merubah MRS anatara perbedaan factor.
Slow (1959) mengklasifikasikan dua tipe perubahan teknologi. Embodied dan disembodied. Perubahan teknologi embodied – ETC didefenisikan sebagai perbaikan teknologi baik formasi capital bersih atau dengan penggantian peralatan lama ke penggunaan model terbaru, sehingga konsekuensi dari pergeseran distribusi dari peralatan berdasarkan tahun penciptaan. Salter (1966) menyatakan perubahan teknologi embodied sebagai hasil dari investasi bruto yang dilaksnakan.
Perubahan teknologi disembodied  - DTC (slow) adalah perubahan dari fungsi produksi tanpa membutuhkan investasi bruto sebagai penggerak perubahan – misalnya peningkatan produktivitas baik investasi lama maupun baru. Biasanya perubahan atau perbaikan dari teknologi dapat dilihat dari perubahan indeks produktivitas factor (factor productivity index) tertentu (Y/X) atau perubahan dari index produktivitas total ( total productivity index) dalam arti output per unit dari kombinasi input (Y/X), dengan mengabaikan perubahan teknologi, netral atau nonnetral, dasarnya adalah rata – rata produksi dari tenaga kerja dan modal. Sedang index produktivitas total dapat dinyatakan sebagai berikut :
AP =  
Dimana : Y = output
               L = tenaga kerja
               C = capital
               h dan K harga / sewa L dan C
perubahan rasio tersebut merupakan perbandingan antara periode yang ditentukan.
2.      Pola Hubungan Input – Output
Masukan adalah kebutuhan mutlak dalam kegiatan berproduksi sehingga aspek dari masukan masukan sangatlah menetukan kualitas, kuntitas dan produktivitas dari satu sektor perekonomian. Ada bermacam – macam ragam aspek masukan yang biasanya ekonomi meninjaunya dari sudut kualitas, kuantitas, cara penggunaaan, dan konsekuensi dari penggunaan. Hubungan yang demikian secara dinamis dipormulasikan dalam tiga fungsi hubungan yaitu :
a.       Fungsi produksi ( the production function)
b.      Fungsi biaya ( the cost function)
c.       Dan fungsi keuntungan (the profit function)
Berdasarkan ketiga fungsi tersebut dapatlah dikaji berbagai aspek ekonomi produksi yang sangat berguna dalam mengungkapkan perilaku hubungan masukan – masukan seperti kajian terhadap aspek efisiensi, perubahan teknologi, produktivitas, total produktivitas dan aspek lain sebagai cirri – cirri masing – masing fungsi tersebut
3.      Metode Pengukuran Perubahan Teknologi
Dalam pendekatan secara agregat, fungsi produksi itu sering dimodelkan dalam bentuk Y = F(X,t) dimana Y adalah sebagai keluaran agregat, X = (X1, X2, …Xn) adalah sebagai jumlah total masing – masing masukan digunakan, dan t adalah ungkapan teknologi (the state of technology).
Diasumsikan bahwa F memenuhi kondisi fungsi produksi neoklasik dengan criteria bahwa F adalah suatu fungsi hubungan dengan beberapa indikasi : fungsi X yang positif (positive), meningkat (increasing), dan cembung (concave) serta dapat dibagi – bagi dalam perbuhan teknologi, t (antle and capalbo, 1988). Dari fungsi tesebut akan diuraikan dua model pengujuran perubahan teknologi yang hasilnya bisa sama atau tidak tergantung pada asumsi yang digunakan.
Kalau fungsi tersebut diasumsikan tingkat kembalian konstan maka analisis mengenai perubahan teknologi dan fungsi produksi, biaya atau keuntungan akan mendapatkan hasil yang sama. Tetapi kalau asumsi tersebut tiidak terpenuhi, maka hasil analisis akan berbeda, dan segerateoristis terhadap perubahan teknologi dari fungsi biaya dan fungsi keuntungan akan mendapatkan hasil yang lebih efisien.
4.      Melalui Fungsi Produksi
Berbagai model matematis telah diperkanalkan seperti diantaranya fungsi produksi cob – Douglas (CD function) , fungsi produksi kelenturan elastisitas constant (CES function),  dan fungsi produksi translog.  Sebagai aplikasi fungsi cob – Douglas digunakan dalam menerangkan
Yt = x α1 y teᵤᵢ
Di mana :
Y = jumlah keluaran pada waktu t
Xn = jumlah masukan yang digunakan pada waktu t pada perusahaan j
α1= parameter estimasi
t = waktu sebagai poxy dari teknologi
= error ter
           

Dalam bentuk translog fungsi tersebut seperti persamaan berikut :
InY = Inα0 +  α1 In Xt + In X1t + ᵝ1t + 1
Perubahan teknologi dapat ditentukan dengan menurunkan sebagai akibat dari perubahan waktu :
             InX1 + ᵝ t
Gambar 1.1 menunjukan perubahan secara grafis fungsi produksi sebagai akibat dari perubahan teknologi. Alokasi awal berada pada titik A (XA, FA) dan alokasi akhir berada pada titik B (XB. FB) kedua A dan B yang dinyatakan secara teknik dan alokatif adalah efiensi. Perkembangan keluaran dari FB ke F A adalah sebagai hasil dari perubahan teknologi sebesar BB, sedangkan efek skala sebesar A’B’.
                                                                                          B                    P
              B       perubahan
                                                             P                                                               A                      A’                 teknologi
                     FA                                                                                                                                                          f(x) efek
           

                           0                                                             XA               XB
5.      Melalui Fungsi Biaya
            Sejak Binswanger (1974) memperkenalkan penggunaan factor share dalam mengukur bias dari perubahan technology, pendekatan ini telah menjadi alat analisi popular. Bias dari teknologi diukur dalam konteks perubahan factor share dari waktu ke waktu. Fungsi biaya merupakan hubungan matematis antara biaya produksi dengan harga masukan dan total produksi untuk kurun waktu tertentu. C = f(wi, Y, t). dalam kasus biaya coob – Douglas seperti berikut :
InC = InY = Inα0 +  α1 In wt + In w1t + ᵝy InY + 1 In Yt
Share biasanya adalah drivasi parsial dari In’C sebagai respon dari perubahan harga masukan :
             = α1 + αn1
Dimana C adalah biaya total Wt adalah harga factor masukan, Y sebagai kuantitas keluaran dan t adalah variable waktu yang merupakan proxy dari teknologi. Perubahan teknologi secara umum diukur melalui :
 = ϑ1 +  αit InWt +ᵝ In Y
Dimana ϑ1 diinterprestasikan sebagai perubahan teknologi netral atau pergeseran parallel fungsi biaya setiap waktu, bias dari teknologi ditunjukan oleh  ϑ1 dan ‘scale effect’ terukur melalui α. Dengan menggunakan factor share, bias factor masukan didapat melalui
             = α
Jika αpositif, perubahan teknologi disebut sebagai “input – using’sedangkan jika negative, perubahan teknologi disebut ‘input – saving’.
Antle dan capalbo (1988) mendemontrasikan bahwa melalui konsep dualitas dari fungsi biaya dan fungsi keuntungan dalam mengukur perubahan teknologi dengan menggunakan metode yang hamper sama dengan yang diciptakan oleh Binswanger (1974). Dengan menggunakan fungsi biaya C = C (Y,w,t) dan menderivasikanya terhadap perubahan waktu :
           
Dengan menggunakan teknik derivasi shepard’s lemma X – C(Y,W,t) /Wi dan perlu diketahui bahwa Si = InC/InW1 sebagai bagianya ;
-
-didefenisikan sebagai perubahan tingkat teknologi secara dualitas. Persamaan ini menunjukan bahwa the dual rate adalah sama dengan scale effect dikurang dengan tingkat perubahan total biaya.
Kombinasi dari ketiga persamaan diatas akan didapat sekaligus the primal and dual rate of technological change menjadi ;
- =
Jadi tingkat perbahanan teknologi primal dan dual adalah sama jika hanya . Seperti dalam pendekatan primal akan menghasilkan indikasi yang sama dengan dual jika hanya menunjukkan sifat CRS ( constant returns to scale ).
Dalam proses produksi multi-input, perubahan teknologi dapat mempengaruhi produktivitas input dan pengunaan faktor secara berbeda.
    X2                                        e(ft)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      A                                             e(t2)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            B         Y(t2)                                                                                                                                    0                                                                      X1
Gambar 11.3. mengilustrasikan baaimana konsep Hicks terhadap bias perubahan teknologi yang mungkin diinterprestasikan dalam kasus teknologi homoterik. Dimulai pada equilibrium perusahaan berada pada titik A dengan teknologi lama, bergeser menggunakan teknologi baru dengan equilibrium pada titik B, dimana dengan menghasilkan keluaran yang sama, ( Y1) pada harga faktor produksi yang sama tetapi dengan biaya total yang lebih rendah. Selagi perusahaan yang bersifat minimizing firm menghasilkan Yi berpindah dari A ke B dan penggunaan masukan X2yang lebih rendah secara relatif dengan Xi, Hicks menyebutnya sebagai perubahan teknologi X1.
Blackorby, Lovell, dan Tursby memberikan argumetasi bahwa Hicks mengajukan netralisir untuk didefinisikan sebagai varians dari jalur expansi terhadap perubahan tekonologi. Konsep netralitas ini sangat berguna karena dia tidak tergantung atas asumsi tentang homotetitas dari teknologi.
Antle dan Capalbo (1998) mengukur bias perubahan teknologi sebagai ukuran primal sebagai berikut :
Bij ( X1,t ) =
=  -  ;            i               j
Gambar 11.4. Awalnya pada jejak ekspansi e(t1 ) dan perusahaan menghasilkan pada titik A. Perubahan teknologi membawa perusahaan pada jejak ekspansi baru, e (t2). Isokuan Y2pada jejak ekspansi baru melalui titik A. Bijmengukur perubahan kemiringan dari garis isocost C2yang besringgungan dengan Y2. Jadi, Bij = 0 jika perubhan teknolgi netral sehingga jejak ekspansi tidak berubah dengan adanya perubahan teknologi.
Satu kesulitan dengan definisi Hicks tentang bias adalah bahwa dibutuhkan perbandingan pasangan dari semua MPP faktor, dan tidak begitu jelas apakah perubahan teknologi adalah input using atau saving dari masing-masing input. Untuk mengatasi kesulitan ini, secara ukuran bias secara menyeluruh untuk setiap faktor dibutuhkan.
Ukuran bias juga dapat didefinisikan dalam istilah proporsi optimal faktor. Perimbangkan dual berikut mengukur bias :
( Y, W, t ) =  -
Dimana Xi ( Y, W, t ) adalah fungsi dari efek compensated factor demand ( output constant ) di dapat dengan mengaplikasikan Sheppard’s Lemma terhadap fungsi biaya C ( X, Y, t ). Perubahan biaya akibat dari perubahan output menganngap harga input dan teknologi tetap, sehingga perubahan biaya dikarenakan pergerakan sepanjang jalur ekspansi adalah :
Korespon dengan perubahan output adalah sebagai :
d 1n Y = -1d 1n C │ W, t
Biaya berubah dikarenakan perubahan teknologi adalah
d 1n C │Y, W= dt
diasumsikan dua perubahan biaya adalah sama, akan di dapat
                        d 1n Y* = -1= dt
6.         Perubahan Teknologi Output Jamak 
Teknologi multiproduk dapat direpresentasi dalam bentuk fungsi transformasi. Menurut Hulten (1978 ), didefinisikan primal multiproduct rate of technological change sebagai
                        MI = R1
Dimana Mt adalah primal multiproduct rate of technological change, R1 didefinisikan sebagai revenue share dari Y1 dalam total revenue. Catatan bahwa tingkat perubahan teknologi di ukur dalam term Y1.
Dari bentuk permasalahan maksimasi profit, fngsi Langrange adalah
           
Dalam kasus multiproduk, perubahan teknologi dapat sebagai netral Hicks dalam dua artian : pertama, ia dapat meningalkan jalur ekspansi tanpa perubahan dalam ruang input, seperti didiskusikan sebelumnya dalam kasus output-tunggal. Kedua, ia meninggalkan jalur ekspansi tanpa pergeseran ruang output, yang dapat menghasilkan pergesrean netral dalam production possibility frontier.



















KESIMPULAN
            Teknologi adalah konsep capital yang menunjukan bangian dari teknologi yang dapat diaplikasikan dalam proses produksi. Teknologi melekat pada fungsi produksi yang dapat di ekspresikan sebagai cirri – cirri penting dari fungsi produksi. Brown (1978) mendefenisikan perubahan teknologi dalam arti perubahan dalam ke empat karakteristik di atas sebagai teknologi abstrak  yang kasus fungsi produksi yang melekat yaitu ; Perubahan dalam efisiensi dari suatu teknologi dimana output yang dihasilkan dari  satu set input, tetapi hubungan antara input dan tingkat RTS dirubah, Perubahan dalam RTS sebagai hasil dari modifikasi dari teknologi, Perubahan dalam tingkat intensitas modal sebagai bias teknologi (labor bias atau capital),  Perubahan dalam rasio elastisitas produksi w.r.t  terhadap factor produksi yang berbeda dengan merubah MRS anatara perbedaan factor.
Slow (1959) mengklasifikasikan dua tipe perubahan teknologi yaitu Embodied dan disembodied. index produktivitas total dapat dinyatakan sebagai berikut : AP =  
Ada bermacam – macam ragam aspek masukan yang biasanya ekonomi meninjaunya dari sudut kualitas, kuantitas, cara penggunaaan, dan konsekuensi dari penggunaan. Hubungan yang demikian secara dinamis dipormulasikan dalam tiga fungsi hubungan yaitu : Fungsi produksi ( the production function), Fungsi biaya ( the cost function),Dan fungsi keuntungan (the profit function). Berbagai model matematis telah diperkanalkan seperti diantaranya fungsi produksi cob – Douglas (CD function) , fungsi produksi kelenturan elastisitas constant (CES function),  dan fungsi produksi translog.






DAFTAR PUSTAKA
Dr.Tasman Aulia.SH. M.Sc. 2008 Ekonomi Produksi.Analisi Efisiensi dan Produktivitas.Chandra Pratama. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar