MAKALAH EKONOMI PRODUKSI
PENGUKURAN PERUBAHAN TEKNOLOGI
DI
SUSUN OLEH : KELOMPOK
V
NAMA
: IRWANTO
SITUMORANG
JOHANNA SIBURIAN
KHAIRUL NISA
MILA ROSALINA SIREGAR
NOVITA SITANGGANG
KELAS : B REGULER
PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan
rahmatNyalah maka kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu. Syukur
Alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas diucakan kepada Tuhan,
yang karena bimbinganNya maka kami bisa menyelesaikan tugas makalah Ekonomi Produksi
yang berjudul “ PENGUKURAN PERUBAHAN TEKNOLOGI” Melalui kata pengantar ini kami
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Kami menyadari bahwa masih sangat
banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami berharap
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kemajuan ilmu pengetahuan ini. Akhir
kata kami ucapkan terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan
sumbangsih positif bagi kita semua.
Medan,
7 April 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….………ii
PENDAHULUAN
PENGUKURAN PERUBAHAN TEKNOLOGI
A. Total
Hubungan Input – Output…………………………………….…….……….…1
B. Metode
pengukuran Perubahan Teknologi…………………………………….….….2
C. Pengukuran
Perubahan Teknologi Output Jamak……………………………...……..3
D. Kesimpulan…………………………………………………………………..………..4
E. Daftar
Pustaka………………………………………………………………...….….. 5
PENGUKURAN PERUBAHAN TEKNOLOGI
PENDAHULUAN
Teknologi adalah konsep capital
yang menunjukan bangian dari teknologi yang dapat diaplikasikan dalam proses
produksi. Teknologi melekat pada fungsi produksi yang dapat di ekspresikan
sebagai cirri – cirri penting dari fungsi produksi. Fungsi produksi dapat
didefenisikan sebagai hubungan teknik antara factor produksi input dengan
outputnya, dimana input ditransformasikan menjadi output, tidak termasuk harga.
1. Pengertian Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi diartikan
sebagai perubahan dalam proses produksi yang dihasilkan dari penerapan ilmu
pengetahuan terhadap suatu sektor kehidupan social kemasyrakatan. Perubahan
dalam sektor produksi ini dapat dinyatakan dalam beberapa cara sesuai dengan
level perushaan :
1. Perubahan
melalui perbaikan metode penggunaan sumber daya yang sudah ada sehingga
menghasilkan tingkat keluaran (output)
perunit yang lebih tinggi dari penggunaan masukan (input) per – unitnya, sering disebut sebagai perubahan teknologi
tanpa wujud (disembodied technological
change)
2. Perubahan
teknplogi dengan perbaikan kualitas masukan, disebut perubahan teknologi
berwujud (embodied technological change)
3.
Perubahan teknologi mpengenalan
melalui cara baru dan input baru untuk
berproduksi memalui peningkatan kualitas alat dan sarana berproduksi.
Teknologi
memiliki suatu hubungan masukan – keluaran dikategorikan ke dalam tiga indikasi
:
1. Perubahan
dalam tingkat efisiensi dari teknologi dimana keluaran diperbanyak dengan
penggunaan masukan yang tersedia, tetapi hubungan antara perubahan masukan dan
tingkat skala kembalian (returns to scale)
dirubah.
2. Perubahan
dalam skala kembalian yang diakibatkan oleh modifikasi dari teknologi itu
tersendiri.
3. Perubahan
dalam rasio dari kelenturan produksi sebagai akibat dari pengaruh substistusi
antara factor masukan yang berbeda (the
marginal rate of substitutions).
Fungsi
produksi mempunyai 4 (empat) karakteristik :
a. Efisiensi
teknis
b. Tingkat
skala ekonomi
c. Tingkat
intensitas modal mengindikasikan bias teknologi
d.
Tingkat elastisitas substitusi antar
factor input.
Brown (1978) mendefenisikan
perubahan teknologi dalam arti perubahan dalam ke empat karakteristik di atas
sebagai teknologi abstrak yang kasus fungsi
produksi yang melekat.
1. Perubahan
dalam efisiensi dari suatu teknologi dimana output yang dihasilkan dari satu set input, tetapi hubungan antara input
dan tingkat RTS dirubah.
2. Perubahan
dalam RTS sebagai hasil dari modifikasi dari teknologi.
3. Perubahan
dalam tingkat intensitas modal sebagai bias teknologi (labor bias atau capital)
4.
Perubahan dalam rasio elastisitas
produksi w.r.t terhadap factor produksi
yang berbeda dengan merubah MRS anatara perbedaan factor.
Slow (1959) mengklasifikasikan dua
tipe perubahan teknologi. Embodied dan disembodied. Perubahan teknologi
embodied – ETC didefenisikan sebagai perbaikan teknologi baik formasi capital
bersih atau dengan penggantian peralatan lama ke penggunaan model terbaru, sehingga
konsekuensi dari pergeseran distribusi dari peralatan berdasarkan tahun
penciptaan. Salter (1966) menyatakan perubahan teknologi embodied sebagai hasil
dari investasi bruto yang dilaksnakan.
Perubahan teknologi
disembodied - DTC (slow) adalah
perubahan dari fungsi produksi tanpa membutuhkan investasi bruto sebagai
penggerak perubahan – misalnya peningkatan produktivitas baik investasi lama
maupun baru. Biasanya perubahan atau perbaikan dari teknologi dapat dilihat
dari perubahan indeks produktivitas factor (factor productivity index) tertentu
(Y/X) atau perubahan dari index produktivitas total ( total productivity index)
dalam arti output per unit dari kombinasi input (Y/X), dengan mengabaikan
perubahan teknologi, netral atau nonnetral, dasarnya adalah rata – rata
produksi dari tenaga kerja dan modal. Sedang index produktivitas total dapat
dinyatakan sebagai berikut :
AP
=
Dimana : Y = output
L = tenaga kerja
C = capital
h dan K harga / sewa L dan C
perubahan rasio tersebut merupakan perbandingan
antara periode yang ditentukan.
2. Pola Hubungan Input – Output
Masukan adalah kebutuhan mutlak
dalam kegiatan berproduksi sehingga aspek dari masukan masukan sangatlah
menetukan kualitas, kuntitas dan produktivitas dari satu sektor perekonomian.
Ada bermacam – macam ragam aspek masukan yang biasanya ekonomi meninjaunya dari
sudut kualitas, kuantitas, cara penggunaaan, dan konsekuensi dari penggunaan.
Hubungan yang demikian secara dinamis dipormulasikan dalam tiga fungsi hubungan
yaitu :
a. Fungsi
produksi ( the production function)
b. Fungsi
biaya ( the cost function)
c.
Dan fungsi keuntungan (the profit
function)
Berdasarkan ketiga fungsi tersebut dapatlah
dikaji berbagai aspek ekonomi produksi yang sangat berguna dalam mengungkapkan
perilaku hubungan masukan – masukan seperti kajian terhadap aspek efisiensi,
perubahan teknologi, produktivitas, total produktivitas dan aspek lain sebagai
cirri – cirri masing – masing fungsi tersebut
3. Metode Pengukuran Perubahan
Teknologi
Dalam pendekatan
secara agregat, fungsi produksi itu sering dimodelkan dalam bentuk Y = F(X,t) dimana Y adalah sebagai
keluaran agregat, X = (X1, X2,
…Xn) adalah sebagai jumlah total masing – masing masukan
digunakan, dan t adalah ungkapan teknologi (the
state of technology).
Diasumsikan
bahwa F memenuhi kondisi fungsi produksi neoklasik dengan criteria bahwa F
adalah suatu fungsi hubungan dengan beberapa indikasi : fungsi X yang positif
(positive), meningkat (increasing), dan cembung (concave) serta dapat dibagi –
bagi dalam perbuhan teknologi, t (antle and capalbo, 1988). Dari fungsi tesebut
akan diuraikan dua model pengujuran perubahan teknologi yang hasilnya bisa sama
atau tidak tergantung pada asumsi yang digunakan.
Kalau fungsi
tersebut diasumsikan tingkat kembalian konstan maka analisis mengenai perubahan
teknologi dan fungsi produksi, biaya atau keuntungan akan mendapatkan hasil
yang sama. Tetapi kalau asumsi tersebut tiidak terpenuhi, maka hasil analisis
akan berbeda, dan segerateoristis terhadap perubahan teknologi dari fungsi
biaya dan fungsi keuntungan akan mendapatkan hasil yang lebih efisien.
4. Melalui Fungsi Produksi
Berbagai model matematis telah
diperkanalkan seperti diantaranya fungsi produksi cob – Douglas (CD function) , fungsi produksi
kelenturan elastisitas constant (CES
function), dan fungsi produksi
translog. Sebagai aplikasi fungsi cob – Douglas
digunakan dalam menerangkan
Yt
= x
α1 y tᵝeᵤᵢ
Di mana :
Y = jumlah keluaran pada waktu t
Xn = jumlah masukan yang digunakan pada
waktu t pada perusahaan j
α1= parameter
estimasi
t = waktu sebagai poxy dari teknologi
ᵤ = error ter
Dalam bentuk translog fungsi tersebut seperti
persamaan berikut :
InY = Inα0
+ α1 In Xt + In X1t + ᵝ1t
+ 1
Perubahan teknologi dapat ditentukan dengan
menurunkan sebagai akibat dari perubahan waktu :
InX1 + ᵝ t
Gambar 1.1 menunjukan perubahan
secara grafis fungsi produksi sebagai akibat dari perubahan teknologi. Alokasi
awal berada pada titik A (XA, FA) dan alokasi akhir berada pada
titik B (XB. FB) kedua A dan B yang dinyatakan secara
teknik dan alokatif adalah efiensi. Perkembangan keluaran dari FB ke
F A adalah sebagai hasil dari perubahan teknologi sebesar BB,
sedangkan efek skala sebesar A’B’.
B P
B perubahan
P A A’ teknologi
FA f(x)
efek
0 XA XB
5.
Melalui
Fungsi Biaya
Sejak
Binswanger (1974) memperkenalkan penggunaan factor share dalam mengukur bias
dari perubahan technology, pendekatan ini telah menjadi alat analisi popular.
Bias dari teknologi diukur dalam konteks perubahan factor share dari waktu ke
waktu. Fungsi biaya merupakan hubungan matematis antara biaya produksi dengan
harga masukan dan total produksi untuk kurun waktu tertentu. C = f(wi, Y, t). dalam kasus
biaya coob – Douglas seperti berikut :
InC = InY = Inα0 + α1 In wt + In w1t + ᵝy
InY + 1 In
Yt
Share biasanya adalah drivasi parsial dari In’C
sebagai respon dari perubahan harga masukan :
= α1 + αn1
Dimana C adalah biaya total Wt
adalah harga factor masukan, Y sebagai kuantitas keluaran dan t adalah variable
waktu yang merupakan proxy dari teknologi. Perubahan teknologi secara umum
diukur melalui :
= ϑ1 + αit InWt +ᵝ In Y
Dimana ϑ1 diinterprestasikan
sebagai perubahan teknologi netral atau pergeseran parallel fungsi biaya setiap
waktu, bias dari teknologi ditunjukan oleh
ϑ1
dan
‘scale effect’ terukur melalui α. Dengan menggunakan factor share, bias factor
masukan didapat melalui
= αᵤ
Jika αᵤ positif, perubahan teknologi
disebut sebagai “input – using’sedangkan jika negative, perubahan teknologi
disebut ‘input – saving’.
Antle dan capalbo (1988) mendemontrasikan bahwa
melalui konsep dualitas dari fungsi biaya dan fungsi keuntungan dalam mengukur
perubahan teknologi dengan menggunakan metode yang hamper sama dengan yang
diciptakan oleh Binswanger (1974). Dengan menggunakan fungsi biaya C = C
(Y,w,t) dan menderivasikanya terhadap perubahan waktu :
Dengan menggunakan teknik derivasi shepard’s lemma X
– C(Y,W,t) /Wi dan perlu
diketahui bahwa Si = InC/InW1 sebagai
bagianya ;
-
-didefenisikan sebagai
perubahan tingkat teknologi secara dualitas. Persamaan ini menunjukan bahwa the
dual rate adalah sama dengan scale effect dikurang dengan tingkat perubahan
total biaya.
Kombinasi dari ketiga persamaan diatas akan didapat
sekaligus the primal and dual rate of technological change menjadi ;
- =
Jadi tingkat perbahanan
teknologi primal dan dual adalah sama jika hanya . Seperti dalam
pendekatan primal akan menghasilkan indikasi yang sama dengan dual jika hanya
menunjukkan sifat CRS ( constant returns to scale ).
Dalam
proses produksi multi-input, perubahan teknologi dapat mempengaruhi
produktivitas input dan pengunaan faktor secara berbeda.
X2 e(ft) A e(t2) B Y(t2) 0 X1
Gambar 11.3. mengilustrasikan baaimana konsep Hicks
terhadap bias perubahan teknologi yang mungkin diinterprestasikan dalam kasus
teknologi homoterik. Dimulai pada equilibrium perusahaan berada pada titik A
dengan teknologi lama, bergeser menggunakan teknologi baru dengan equilibrium
pada titik B, dimana dengan menghasilkan keluaran yang sama, ( Y1)
pada harga faktor produksi yang sama tetapi dengan biaya total yang lebih
rendah. Selagi perusahaan yang bersifat minimizing firm menghasilkan Yi
berpindah dari A ke B dan penggunaan masukan X2yang lebih rendah
secara relatif dengan Xi, Hicks menyebutnya sebagai perubahan teknologi X1.
Blackorby, Lovell, dan Tursby memberikan argumetasi
bahwa Hicks mengajukan netralisir untuk didefinisikan sebagai varians dari
jalur expansi terhadap perubahan tekonologi. Konsep netralitas ini sangat
berguna karena dia tidak tergantung atas asumsi tentang homotetitas dari
teknologi.
Antle dan Capalbo (1998) mengukur bias perubahan
teknologi sebagai ukuran primal sebagai berikut :
Bij ( X1,t ) =
= - ;
i ≠ j
Gambar 11.4. Awalnya pada jejak ekspansi e(t1 )
dan perusahaan menghasilkan pada titik A. Perubahan teknologi membawa
perusahaan pada jejak ekspansi baru, e (t2). Isokuan Y2pada
jejak ekspansi baru melalui titik A. Bijmengukur perubahan
kemiringan dari garis isocost C2yang besringgungan dengan Y2.
Jadi, Bij = 0 jika perubhan teknolgi netral sehingga jejak ekspansi
tidak berubah dengan adanya perubahan teknologi.
Satu kesulitan dengan definisi Hicks tentang bias
adalah bahwa dibutuhkan perbandingan pasangan dari semua MPP faktor, dan tidak
begitu jelas apakah perubahan teknologi adalah input using atau saving dari
masing-masing input. Untuk mengatasi kesulitan ini, secara ukuran bias secara
menyeluruh untuk setiap faktor dibutuhkan.
Ukuran bias juga dapat didefinisikan dalam istilah
proporsi optimal faktor. Perimbangkan dual berikut mengukur bias :
( Y, W, t ) = -
Dimana Xi ( Y, W, t ) adalah fungsi dari
efek compensated factor demand ( output constant ) di dapat dengan
mengaplikasikan Sheppard’s Lemma terhadap fungsi biaya C ( X, Y, t ). Perubahan
biaya akibat dari perubahan output menganngap harga input dan teknologi tetap,
sehingga perubahan biaya dikarenakan pergerakan sepanjang jalur ekspansi adalah
:
Korespon dengan perubahan output adalah sebagai :
d 1n
Y =
-1d 1n C │ W, t
Biaya berubah dikarenakan perubahan teknologi adalah
d
1n C │Y, W= dt
diasumsikan dua perubahan biaya adalah sama, akan di
dapat
d
1n Y* = -1=
dt
6. Perubahan Teknologi Output Jamak
Teknologi multiproduk dapat direpresentasi dalam
bentuk fungsi transformasi. Menurut Hulten (1978 ), didefinisikan primal multiproduct rate of technological
change sebagai
MI = R1
Dimana Mt adalah
primal multiproduct rate of technological
change, R1 didefinisikan sebagai revenue share dari Y1 dalam
total revenue. Catatan bahwa tingkat perubahan teknologi di ukur dalam term Y1.
Dari bentuk
permasalahan maksimasi profit, fngsi Langrange adalah
Dalam kasus multiproduk, perubahan
teknologi dapat sebagai netral Hicks dalam dua artian : pertama, ia dapat
meningalkan jalur ekspansi tanpa perubahan dalam ruang input, seperti
didiskusikan sebelumnya dalam kasus output-tunggal. Kedua, ia meninggalkan
jalur ekspansi tanpa pergeseran ruang output, yang dapat menghasilkan
pergesrean netral dalam production
possibility frontier.
KESIMPULAN
Teknologi
adalah konsep capital yang menunjukan bangian dari teknologi yang dapat
diaplikasikan dalam proses produksi. Teknologi melekat pada fungsi produksi
yang dapat di ekspresikan sebagai cirri – cirri penting dari fungsi produksi. Brown
(1978) mendefenisikan perubahan teknologi dalam arti perubahan dalam ke empat
karakteristik di atas sebagai teknologi abstrak yang kasus fungsi produksi yang melekat yaitu
; Perubahan dalam efisiensi dari suatu teknologi dimana output yang dihasilkan
dari satu set input, tetapi hubungan
antara input dan tingkat RTS dirubah, Perubahan dalam RTS sebagai hasil dari
modifikasi dari teknologi, Perubahan dalam tingkat intensitas modal sebagai
bias teknologi (labor bias atau capital), Perubahan dalam rasio elastisitas produksi
w.r.t terhadap factor produksi yang
berbeda dengan merubah MRS anatara perbedaan factor.
Slow (1959) mengklasifikasikan dua
tipe perubahan teknologi yaitu Embodied dan disembodied. index produktivitas
total dapat dinyatakan sebagai berikut : AP
=
Ada bermacam – macam ragam aspek
masukan yang biasanya ekonomi meninjaunya dari sudut kualitas, kuantitas, cara
penggunaaan, dan konsekuensi dari penggunaan. Hubungan yang demikian secara
dinamis dipormulasikan dalam tiga fungsi hubungan yaitu : Fungsi produksi ( the
production function), Fungsi biaya ( the cost function),Dan fungsi keuntungan
(the profit function). Berbagai model matematis telah diperkanalkan seperti
diantaranya fungsi produksi cob – Douglas (CD
function) , fungsi produksi kelenturan elastisitas constant (CES function), dan fungsi produksi translog.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.Tasman Aulia.SH. M.Sc. 2008 Ekonomi Produksi.Analisi Efisiensi dan Produktivitas.Chandra
Pratama. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar