KONSEP DASAR DAN PERILAKU KONSUMEN
Pendahuluan
Pembahasan
terhadap konsep dasar perilaku konsumen tentunya berkaitan dengan keputusan
konsumen yang juga disebut peminta terhadap alternatif persediaan barang yang
tersedia pada pasar. Konsumen mempunyai pendapatan yang akan digunakan untuk
membeli berbagai barang dengan berbagai tingkat harga pula. Untuk itu konsemun
harus bertindak secara efisien untuk mencapai maksimum kepuasan sehingga konsep
ini juga dinyatakan sebagai upaya pencapaian consumer efficiency atau disebut juga sebagai optimasi konsumen. Kemudian
dalam perkembangannya bahwa barang yang akan di konsumsi oleh masyarkat
konsumen pada hakikatnya barang yang berguna sehingga konsep ini juga disebut
sebagai teori kegunaan.
Teori Kegunaan
Berapa
banyaknya dan jenis barang yang akan dibeli oleh konsumen sesuai dengan
kebutuhan maupun kemampuan masing-masing konsumen menyatakan bahwa barang yang
diminta untuk dibeli merupakan barang yang berguna ( utility ). Hal ini
memberikan makna betapa pentingnya barang bagi konsumen. Fungsi umum yang menyatakan hubungan di
antara kegunaan barang dengan barang yang akan dikonsumsi sebagai berikut :
U
= f
(q1, q2, q3,...,qn )
Di
mana : U berarti jumlah kegunaan dan q menyatakan banyaknya sesuatu barang yang
akan dikonsumsi oleh konsumen, tentunya dengan berbagai jenis barang atau
banyak barang.
Penjelasan
tentang perilaku konsumen secara sederhana mengungkapkan hukum permintaan
yang menyatakan bahwa apabila tingkat
harga sesuatu barang mengalami kenaikan maka cateris paribus ( faktor lain di
nyatakn tetap ) permintaan konsumen menurun atau berlaku sebaliknya.
Untuk
mengukur kegunaan suatu barang ada 3 yaitu :
1. Pendekatan marginal utility (
cardinal ), bertitik tolak bahwa kegunaan suatu
barang bagi konsumen dapat di ukur dengan satuan nilai kegunaan yang disebut bersifat
cardinal. Marginal utility dapat dihitung dengan rumus :
MU = Ut – Ut-1
Dimana
:
MU
= Marginal Utility, ΔU = Perubahan
jumlah kegunaan, Ut = Jumlah
kegunaan pada t dan Ut-1 =
Jumlah kegiatan sebelum t
Berikut
digunakan contoh tentang frekuensi menonton film yang mempunyai jumlah kegunaan
perbulan sebagai berikut :
Berdasarkan grafik di atas terungkap
bahwa marginal utility menunjukkan penurunan. Hal ini juga menytakan bahwa
setiap tambahan satu satuan frekuensi menonton film selama satu bulan maka akan
menurunkan tambahan kegunaan ( marginal
utility ) yang disebut sebagai diminishing
marginal utility. Contoh frekwensi nonton film diatas tidak hanya
mencerminkan teori, tetapi dapat pula dijadikan sebagai kenyataan.
Kepuasan
maksimum terhadap menonton film dan minum teh botol yang katakan saja sebagai
barang (a) dalam kondisi keseimbangan ( equilibrium consumer ) dapat
diformulasikan sebagai berikut :
Pa
= Mua atau = 1
2. Pendekatan atribut ( atribute
approach ), yaitu mengukur kegunaan sesuatu barang
dengan menggunakan beberapa alternatif penilaian. Konsumen akan mengkonsumsi
sesuatu barang terlebih dahulu, lalu memberikan penilaian terhadap barang
tersebut dengan berbagai kriteria dan kemudian menetukan barang yang akan
dipilih untuk dikonsumsi. Tentunya konsumen akan berpedoman kepada nilai atau
skor dari berbagai kriteria masing-masing barang untuk dipilih. Sebagi
ilustrasi terlihat berikut ini :
Rumah
Makan
|
Alternatif Penilaian
|
|||
Harga
|
Rasa
|
Pelayanan
|
Lokasi
|
|
A
|
75
|
95
|
95
|
100
|
B
|
80
|
90
|
95
|
95
|
C
|
90
|
100
|
100
|
100
|
D
|
60
|
75
|
75
|
70
|
Berdasarkan
informasi tersebut konsumen dapat memilih salah satu rumah makan sebagai
pilihan terbaik, apakah dengan pertimbangan harga, rasa, pelayanan atau lokasi.
3. Indiference curve approach (
ordinal ) mengungkapkan pol konsumsi konsumen dimana setiap
konsumen mempunyai skala prefensi terlepas dari harga pasar. Apabila konsumen
mencapai kepuasan sebagai kombinasi dari barang (q1 ) dengan (q2) pada
masing-masing titik A, B, C, D sampai pada titk E, dengan asumsi mengkonsumsi
kedua barang dimaksud akan diperoleh grafik titik kombinasi :
Barang ( q2 ) / unit
Grafik
di atas mencerminkan terdapat 2 barang sebagai kombinasi untuk mencapai tingkat
kepuasan, sehingga funsi kegunaan dinyatakan sebagai :
U = f ( q1, q2 )
Indifference map
menyatakan bahwa apabila indifference urve bergerak ke kanan atas berarti
tingkat kepuasan lebih tinggi atau ke kiri bawah mengungkapkan tingkat kepuasan
lebih rendah.
Marginal Rate of Substitution ( MRS
)
Pengertian
MRS mengungkapkan tingkat substitusi dari sesuatu baran yang konsumsinya
berkrang ( sumbu vertical ) dan diganti oleh barang lain dengan substitusi yang
meningkat ( sumbu horizontal ).Miller dan Mainers mengemukakan penjelasan MRS :
The numbers of units of comkodity q2 that
must be given up per-unit of commodity q1 gained if the consumer is to feel
indiference or continue to obtain the same level of statisfaction. Dengan
menggunakan pendekatan matemastis maka MRSq2q1 di turunkan sebagai :
U = f (q1,
q2 ) xΔ
ΔU = f1Δq1
+ f2Δq2
ΔU = 0
F1Δq1
+ f2Δq2 = 0
F1Δq1
= - f2Δq2
=
MRS
= = =
Garis Anggaran ( Budget Line )
Dinyatakan
sebagai suatu garis dengan jumlah biaya yang sama untuk mengkonsumsi barang (
budget line ). Apabila disajikan dalam bentuk persamaan :
MY = p1q1
+ p2q2 + p3q3 +... + pnqn
Dimana
:
MY
= Pendapatan Konsumen
Pi
= Harga barang i per satuan
Qi
= Banyaknya barang i yang dikonsumsi
Apabila
barang yang akan dikonsumsi konsumen diasumsikan terdapat 2 barang maka budget
line menjadi : MY = p1q1 + p2q2.
Dengan demikian konsumsi barang x2 di peroleh :
q2 = - q1
Selanjutnya
berlaku bagi barang q1 :
q1 = - q2
adapun
kemiringan ( slope ) diperoleh sebagai :
- =
Perubahan
budget line disebabkan oleh perunbahan harga sesuatu barang di pasar dan
perubahan pendapatan yang dierima oleh konsumen. Perubahan harga sesutau barang
( price effect ) tentunya mempunyai pengaruh negatif terhadap konsumsi barang
sebagaimana hukum permintaan.
Maksimum Kepuasan ( Maximize Satisfaction
)
Merupakan suatu pernyataan bahwa
kosumen mencapai maksimum keuasan atas konsumsi suatu barang sebagai kombinasi
dengan tingkat pendapatan yang dimiliki dihadapkan kepada tingkat harga barang
yang berlaku untuk di konsumsi. Maksimum kepuaan hanya dicapai pada satu titik
tertentu dimana indifference curve dengan budget line saling bersinggungan.
Berikut disajikan perhitungan maksimum kepuasan dengan menggunakan pendekatan
matematis :
Fungsi
Kegunaan : U = f( q1, q2 )
Selanjutnya
dengan mengguanakn lagrange function
( V ) :
V
= f(
q1, q2 ) + µ ( MY0 – p1q1
– p2q2 )
Diperoleh
: = dan = - = µ
Hal ini memberi makna bahwa untuk
mencapai maksimum kepuasan berarti bahwa ratio harga barang adalah sama
besarnya dengan perbandingan di antara masing-masing marginal utility kedua
barang yang di konsumsi.
Fungsi Permintaan Ordinari
Melalui fungsi permintaan ini akan
terungkap bagaimana upaya pencapaian maksimum ( optimasi ) kepuasan dengan
tingkat pendapatan tetap ( konstant ). Hal ini ditandai dengan :
Fungsi
kegunaan : U = f( q1, q2 )
Fungsi
constraint : Y0 = p1q1 + p2q2
Melalui
kedua fungsi diatais maka penyelesaian maksimum kepuasan atau optimasi konsumen
sebagai berikut :
V
= f( q1, q2 ) + µ (Y0 - p1q1
+ p2q2 )
Fungsi Permintaan Kompensasi
Pencapaian
tingkat kepuasan konsumen dihadapkan kepada perobahan tingkat harga suatu
barang sesuatu barag sebagai konsekwensi kebijakan pemerintah untuk campur
tangan dalam perekonomian. Dengan deikian fungsi lagrange :
V = p1p1
+ p2q2 + µ ( U0 – q1q2 )
Income Consumption Curve( ICC ) suatu
penjelasan melalui suatu garis apabila pendapatan
konsumen mengalaimi perubahan maka tingkat maksimum kepuasan konsumen juga akan
mengalami perubahan dan sekaligus kombinasi konsumsi barang menglami perubahan.
Dalam perubahan pendapatan dimana tingkat harga barang dinyatakan tetap, maka
konsumsi barang akan meningkat pada saat pendapatan mengalami kenaikan sehingga
budget line dan indiffernce curve begeser ke kanan atas, dan demikian budget
line maupun indiffernce curve bergesre ke kiri bahwa pada saat pendapatan
mengalami penurunan.
Engel Curve
mengungkapkan hubungan di antara konsumsi sesuatu barang dengan tingkat
pendapatan. Engel curve diperoleh dari pengembangan Income Consumption curve
dengan asumsi pada satu jenis barang.
Elastisitas Pendapatan
yaitu mengungkapkan pengaruh perubahan ( Δ ) pendapatan yag mengakibatkan
perubahan jumlah konsumsi sesuatu barang. Dengan menggunakan formulasi dapat
ditulis sebagai berikut :
Ey
= = .
Dimana
:
Ey
= Elastisitas pendapatan, y =
pendapatan, q1 = Banyaknya
barang ( 1 )
Barang Inferior
merupakan suatu barang yang mempunyai pengaruh negatif apabila dihubungkan di
antara konsumsi barang dengan perubahan tingkat pendapatan.
Price Consumption Curve ( PCC )
merupakan garis yang menyatakan apabila harga sesuatu barang yang akan
dikonsumsi mengalami perubahan maka tingkat maksimum kepuasan konsumen juga
akan mengalami perubahan dan sekaligus kombinasi konsumsi barang mengalami
perubahan.
Giffen paradox merupakan
sesuatu barang yang mempunyai pengaruh positif apabila dihubungkan di antara
konsumsi barang dengan perubahan tingkat harga.
Corner solution menerangkan
perilaku konsumen untuk mengkonsumsi hanya satu jenis barang saja dengan
tingkat pendapatan yang diperoleh.
Cosumer’s surplus suatu pernyataan
bahwa konsumen mendapatkan keuntungan netto dalam bentuk kepuasan sebagai
selisih di antara total utility dengan total biaya mendapatkan barang. Meskipun
harga barang mahal tetapi kepuasan memiliki barang dapat di tukar dengan satuan
pembayaran.
Revealed preference merupakan pola
konsumsi yang menerangkan bahwa dalil-dalil pokok tentang teori perilaku
konsumen diterangkan atas dasar pilihan konsumen terhadap berbagai macam barang
yang dikonsumsi secara rasional.
Slutsky equation merupakan analisa
terhadap pengaruh perubahan harga ( dengan persepsi tingkat harga tetap )
sebagai ordinary function dengan perubahan pendapatn pada tingkat harga tetap.
Kekurangan dari Bab ini :
Pengertian
dari para ahli yang menggunakan bahasa Inggris tidak dituliskna terjemahannya
hanya maksud dari pengertiannya saja.
Penggunaan
kata frekwensi yang seharusnya frekuensi dan penggunaan bahasa Indonesia yang
kurang tepat. Contoh frekwensi nonton film
Penulisan
untuk kurvanya masih ada yang salah, sebagai contoh q2A bertemu
dengan q2A. Seharusnya q1A bertemu dengan q2A.
Pada
saat penurunan fungsi lagrange tidak dijelaskan maksudnya dan bagaimana
caranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar