Selasa, 21 Februari 2017

KONSEP DASAR DAN PERILAKU KONSUMEN



KONSEP DASAR DAN PERILAKU KONSUMEN
Pendahuluan
Pembahasan terhadap konsep dasar perilaku konsumen tentunya berkaitan dengan keputusan konsumen yang juga disebut peminta terhadap alternatif persediaan barang yang tersedia pada pasar. Konsumen mempunyai pendapatan yang akan digunakan untuk membeli berbagai barang dengan berbagai tingkat harga pula. Untuk itu konsemun harus bertindak secara efisien untuk mencapai maksimum kepuasan sehingga konsep ini juga dinyatakan sebagai upaya pencapaian consumer efficiency atau disebut juga sebagai optimasi konsumen. Kemudian dalam perkembangannya bahwa barang yang akan di konsumsi oleh masyarkat konsumen pada hakikatnya barang yang berguna sehingga konsep ini juga disebut sebagai teori kegunaan.
Teori Kegunaan
Berapa banyaknya dan jenis barang yang akan dibeli oleh konsumen sesuai dengan kebutuhan maupun kemampuan masing-masing konsumen menyatakan bahwa barang yang diminta untuk dibeli merupakan barang yang berguna ( utility ). Hal ini memberikan makna betapa pentingnya barang bagi konsumen.  Fungsi umum yang menyatakan hubungan di antara kegunaan barang dengan barang yang akan dikonsumsi sebagai berikut :
U = f (q1, q2, q3,...,qn )
Di mana : U berarti jumlah kegunaan dan q menyatakan banyaknya sesuatu barang yang akan dikonsumsi oleh konsumen, tentunya dengan berbagai jenis barang atau banyak barang.
Penjelasan tentang perilaku konsumen secara sederhana mengungkapkan hukum permintaan yang  menyatakan bahwa apabila tingkat harga sesuatu barang mengalami kenaikan maka cateris paribus ( faktor lain di nyatakn tetap ) permintaan konsumen menurun atau berlaku sebaliknya.
Untuk mengukur kegunaan suatu barang ada 3 yaitu :
1.      Pendekatan marginal utility ( cardinal ), bertitik tolak bahwa kegunaan suatu barang bagi konsumen dapat di ukur dengan satuan nilai kegunaan yang disebut bersifat cardinal. Marginal utility dapat dihitung dengan rumus :
MU = Ut – Ut-1
Dimana :
MU = Marginal Utility,    ΔU = Perubahan jumlah kegunaan,   Ut = Jumlah kegunaan pada t dan  Ut-1 = Jumlah kegiatan sebelum t
Berikut digunakan contoh tentang frekuensi menonton film yang mempunyai jumlah kegunaan perbulan sebagai berikut :


            Berdasarkan grafik di atas terungkap bahwa marginal utility menunjukkan penurunan. Hal ini juga menytakan bahwa setiap tambahan satu satuan frekuensi menonton film selama satu bulan maka akan menurunkan tambahan kegunaan ( marginal utility ) yang disebut sebagai diminishing marginal utility. Contoh frekwensi nonton film diatas tidak hanya mencerminkan teori, tetapi dapat pula dijadikan sebagai kenyataan.
Kepuasan maksimum terhadap menonton film dan minum teh botol yang katakan saja sebagai barang (a) dalam kondisi keseimbangan ( equilibrium consumer ) dapat diformulasikan sebagai berikut :
Pa = Mua  atau  = 1
2.      Pendekatan atribut ( atribute approach ), yaitu mengukur kegunaan sesuatu barang dengan menggunakan beberapa alternatif penilaian. Konsumen akan mengkonsumsi sesuatu barang terlebih dahulu, lalu memberikan penilaian terhadap barang tersebut dengan berbagai kriteria dan kemudian menetukan barang yang akan dipilih untuk dikonsumsi. Tentunya konsumen akan berpedoman kepada nilai atau skor dari berbagai kriteria masing-masing barang untuk dipilih. Sebagi ilustrasi terlihat berikut ini :
Rumah
Makan
Alternatif Penilaian
Harga
Rasa
Pelayanan
Lokasi
A
75
95
95
100
B
80
90
95
95
C
90
100
100
100
D
60
75
75
70

Berdasarkan informasi tersebut konsumen dapat memilih salah satu rumah makan sebagai pilihan terbaik, apakah dengan pertimbangan harga, rasa, pelayanan atau lokasi.
3.      Indiference curve approach ( ordinal ) mengungkapkan pol konsumsi konsumen dimana setiap konsumen mempunyai skala prefensi terlepas dari harga pasar. Apabila konsumen mencapai kepuasan sebagai kombinasi dari barang (q1 ) dengan (q2) pada masing-masing titik A, B, C, D sampai pada titk E, dengan asumsi mengkonsumsi kedua barang dimaksud akan diperoleh grafik titik kombinasi :

  





                                                     
                                                            
                      Barang ( q2 ) / unit
Grafik di atas mencerminkan terdapat 2 barang sebagai kombinasi untuk mencapai tingkat kepuasan, sehingga funsi kegunaan dinyatakan sebagai :
U = f ( q1, q2 )
Indifference map menyatakan bahwa apabila indifference urve bergerak ke kanan atas berarti tingkat kepuasan lebih tinggi atau ke kiri bawah mengungkapkan tingkat kepuasan lebih rendah.
Marginal Rate of Substitution ( MRS )
Pengertian MRS mengungkapkan tingkat substitusi dari sesuatu baran yang konsumsinya berkrang ( sumbu vertical ) dan diganti oleh barang lain dengan substitusi yang meningkat ( sumbu horizontal ).Miller dan Mainers mengemukakan penjelasan MRS : The numbers of units of comkodity q2 that must be given up per-unit of commodity q1 gained if the consumer is to feel indiference or continue to obtain the same level of statisfaction. Dengan menggunakan pendekatan matemastis maka MRSq2q1  di turunkan sebagai :
U = f (q1, q2 ) xΔ
ΔU = f1Δq1 + f2Δq2
ΔU = 0
F1Δq1 + f2Δq2 = 0
F1Δq1 = - f2Δq2
 =
MRS =  =  =
Garis Anggaran ( Budget Line )
Dinyatakan sebagai suatu garis dengan jumlah biaya yang sama untuk mengkonsumsi barang ( budget line ). Apabila disajikan dalam bentuk persamaan :
MY = p1q1 + p2q2 + p3q3 +... + pnqn
Dimana :
MY = Pendapatan Konsumen
Pi = Harga barang i per satuan
Qi = Banyaknya barang i yang dikonsumsi
Apabila barang yang akan dikonsumsi konsumen diasumsikan terdapat 2 barang maka budget line menjadi : MY = p1q1 + p2q2. Dengan demikian konsumsi barang x2 di peroleh :
q2 =  -  q1
Selanjutnya berlaku bagi barang q1 :
q1 =  -  q2
adapun kemiringan ( slope ) diperoleh sebagai :
- =
Perubahan budget line disebabkan oleh perunbahan harga sesuatu barang di pasar dan perubahan pendapatan yang dierima oleh konsumen. Perubahan harga sesutau barang ( price effect ) tentunya mempunyai pengaruh negatif terhadap konsumsi barang sebagaimana hukum permintaan.
Maksimum Kepuasan ( Maximize Satisfaction )
            Merupakan suatu pernyataan bahwa kosumen mencapai maksimum keuasan atas konsumsi suatu barang sebagai kombinasi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki dihadapkan kepada tingkat harga barang yang berlaku untuk di konsumsi. Maksimum kepuaan hanya dicapai pada satu titik tertentu dimana indifference curve dengan budget line saling bersinggungan. Berikut disajikan perhitungan maksimum kepuasan dengan menggunakan pendekatan matematis :
Fungsi Kegunaan : U = f( q1, q2 )
Selanjutnya dengan mengguanakn lagrange function ( V ) :
V = f( q1, q2 ) + µ ( MY0 – p1q1 – p2q2 )
Diperoleh :  =  dan  = -  = µ
            Hal ini memberi makna bahwa untuk mencapai maksimum kepuasan berarti bahwa ratio harga barang adalah sama besarnya dengan perbandingan di antara masing-masing marginal utility kedua barang yang di konsumsi.
Fungsi Permintaan Ordinari
            Melalui fungsi permintaan ini akan terungkap bagaimana upaya pencapaian maksimum ( optimasi ) kepuasan dengan tingkat pendapatan tetap ( konstant ). Hal ini ditandai dengan :
Fungsi kegunaan : U = f( q1, q2 )
Fungsi constraint : Y0 = p1q1 + p2q2
Melalui kedua fungsi diatais maka penyelesaian maksimum kepuasan atau optimasi konsumen sebagai berikut :          
V = f( q1, q2 ) + µ (Y0 - p1q1 + p2q2 )
Fungsi Permintaan Kompensasi
Pencapaian tingkat kepuasan konsumen dihadapkan kepada perobahan tingkat harga suatu barang sesuatu barag sebagai konsekwensi kebijakan pemerintah untuk campur tangan dalam perekonomian. Dengan deikian fungsi lagrange :
V = p1p1 + p2q2 + µ ( U0 – q1q2 )
Income Consumption Curve( ICC ) suatu penjelasan melalui suatu garis apabila  pendapatan konsumen mengalaimi perubahan maka tingkat maksimum kepuasan konsumen juga akan mengalami perubahan dan sekaligus kombinasi konsumsi barang menglami perubahan. Dalam perubahan pendapatan dimana tingkat harga barang dinyatakan tetap, maka konsumsi barang akan meningkat pada saat pendapatan mengalami kenaikan sehingga budget line dan indiffernce curve begeser ke kanan atas, dan demikian budget line maupun indiffernce curve bergesre ke kiri bahwa pada saat pendapatan mengalami penurunan.
Engel Curve mengungkapkan hubungan di antara konsumsi sesuatu barang dengan tingkat pendapatan. Engel curve diperoleh dari pengembangan Income Consumption curve dengan asumsi pada satu jenis barang.
Elastisitas Pendapatan yaitu mengungkapkan pengaruh perubahan ( Δ ) pendapatan yag mengakibatkan perubahan jumlah konsumsi sesuatu barang. Dengan menggunakan formulasi dapat ditulis sebagai berikut :
Ey =  =  .
Dimana :
Ey = Elastisitas pendapatan,     y = pendapatan,     q1 = Banyaknya barang ( 1 )
Barang Inferior merupakan suatu barang yang mempunyai pengaruh negatif apabila dihubungkan di antara konsumsi barang dengan perubahan tingkat pendapatan.
Price Consumption Curve ( PCC ) merupakan garis yang menyatakan apabila harga sesuatu barang yang akan dikonsumsi mengalami perubahan maka tingkat maksimum kepuasan konsumen juga akan mengalami perubahan dan sekaligus kombinasi konsumsi barang mengalami perubahan.
Giffen paradox merupakan sesuatu barang yang mempunyai pengaruh positif apabila dihubungkan di antara konsumsi barang dengan perubahan tingkat harga.
Corner solution menerangkan perilaku konsumen untuk mengkonsumsi hanya satu jenis barang saja dengan tingkat pendapatan yang diperoleh.
            Cosumer’s surplus suatu pernyataan bahwa konsumen mendapatkan keuntungan netto dalam bentuk kepuasan sebagai selisih di antara total utility dengan total biaya mendapatkan barang. Meskipun harga barang mahal tetapi kepuasan memiliki barang dapat di tukar dengan satuan pembayaran.
            Revealed preference merupakan pola konsumsi yang menerangkan bahwa dalil-dalil pokok tentang teori perilaku konsumen diterangkan atas dasar pilihan konsumen terhadap berbagai macam barang yang dikonsumsi secara rasional.
            Slutsky equation merupakan analisa terhadap pengaruh perubahan harga ( dengan persepsi tingkat harga tetap ) sebagai ordinary function dengan perubahan pendapatn pada tingkat harga tetap.
Kekurangan dari Bab ini  :
Pengertian dari para ahli yang menggunakan bahasa Inggris tidak dituliskna terjemahannya hanya maksud dari pengertiannya saja.
Penggunaan kata frekwensi yang seharusnya frekuensi dan penggunaan bahasa Indonesia yang kurang tepat. Contoh frekwensi nonton film
Penulisan untuk kurvanya masih ada yang salah, sebagai contoh q2A bertemu dengan q2A. Seharusnya q1A bertemu dengan q2A.
Pada saat penurunan fungsi lagrange tidak dijelaskan maksudnya dan bagaimana caranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar